Keripik pedas Maicih adalah merek keripik pedas asal Bandung yang menjadi pelopor tren snack pedas di Indonesia. Dengan cita rasa yang menggugah selera dan level kepedasan yang ikonik, Maicih berhasil membangun basis penggemar fanatik, bahkan kini merambah pasar internasional.

1. Kisah Singkat Lahirnya Maicih Keripik Pedas Rumahan dari Bandung yang Menghebohkan

Maicih Bandung, merek keripik pedas yang kini populer di Indonesia, berawal dari usaha rumahan di Bandung pada tahun 2012. Pendiri Maicih, Rizky Poernama (akrab disapa Kiki), memulai bisnis ini dengan modal kecil dan ide sederhana: membuat keripik singkong dengan rasa pedas yang berbeda dari yang sudah ada di pasaran.

Sejarah Maicih keripik pedas, awalnya Maicih hanya dijual secara online melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter. Namun, rasa pedasnya yang “menggila” dan kemasannya yang unik langsung menarik perhatian banyak orang, terutama kalangan muda. Kata “Maicih” sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti “pedas banget,” sesuai dengan cita rasa produknya.

Dalam waktu singkat, menjadi camilan keripik pedas Maicih dan keripik pedas viral dengan permintaan yang meledak. Kiki dan timnya harus bekerja keras memenuhi pesanan, bahkan sempat mengalami kendala stok karena tingginya minat konsumen. Strategi pemasaran yang mengandalkan word of mouth dan konten kreatif di media sosial turut mempercepat popularitasnya.

Kini, Maicih tidak hanya menjual keripik singkong pedas, tetapi juga varian lain seperti keripik kentang, makaroni, dan level-level pedas yang beragam. Bisnis yang bermula dari dapur rumahan ini pun berkembang menjadi brand camilan lokal yang dikenal nasional, bahkan sering dijadikan ikonik oleh-oleh seperti “Maicih Bandung”.

Kesuksesan Maicih membuktikan bahwa inovasi, rasa yang autentik, dan pemasaran digital yang efektif bisa mengubah usaha kecil menjadi fenomenal!

2. Asal Usul Nama Maicih dan Filosofi yang Terkandung di Dalamnya

Nama Maicih berasal dari bahasa Sunda, di mana “Ma” merupakan panggilan akrab untuk seorang ibu atau perempuan yang dituakan, dan “Icih” adalah nama khas Sunda yang sering digunakan sebagai nama panggilan perempuan. Maka, Maicih secara harfiah bisa dimaknai sebagai “Bu Icih” atau “Ibu Icih”, sebuah sosok yang membangkitkan kesan kehangatan, kebersahajaan, dan kelezatan masakan rumahan.

Pendiri Maicih, Reza Nurhilman, memilih nama ini bukan hanya karena terdengar khas dan mudah diingat, tetapi juga untuk menyampaikan filosofi yang kuat di balik produknya. Sosok “Maicih” direpresentasikan sebagai seorang ibu-ibu yang jago masak dan punya resep rahasia keluarga, yang kemudian diwariskan dan disajikan dalam bentuk keripik pedas legendaris.

Filosofi Maicih:

Tradisi dan Warisan Rasa: Nama Maicih mencerminkan rasa hormat terhadap resep tradisional dan warisan kuliner khas Indonesia, khususnya dari tanah Sunda. Produk Maicih mencoba menghadirkan kembali cita rasa otentik camilan Indonesia dengan sentuhan kekinian.

Kekuatan Perempuan: Sosok fiktif Maicih juga menjadi simbol kekuatan perempuan Indonesia: mandiri, kreatif, dan penuh kasih sayang. Ini menjadi semacam tribute terhadap peran penting perempuan dalam budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia.

Kesederhanaan yang Istimewa: Meskipun sederhana sebagai camilan keripik, Maicih menghadirkan kesan eksklusif dan “berkelas” melalui strategi distribusi terbatas dan level kepedasan yang variatif. Filosofi ini menekankan bahwa sesuatu yang sederhana bisa menjadi luar biasa dengan pendekatan yang tepat.

Inovasi dalam Tradisi: Meskipun berakar pada resep tradisional, Maicih membawa semangat inovasi dalam pengemasan, strategi pemasaran, dan branding. Filosofi ini memperlihatkan bagaimana budaya lokal bisa dibawa ke tingkat yang lebih tinggi tanpa kehilangan jati diri.

3. Strategi Media Sosial yang Membuat Maicih Viral dengan Modal Minim

Strategi bisnis maicih sebagai camilan pedas terlaris di Indonesia bukan hanya soal rasa, tapi juga berkat strategi media sosial yang sangat cerdas meskipun dengan modal minim. Berikut adalah strategi-strategi yang digunakan Maicih di awal kemunculannya dan membuatnya viral secara organik:

1. Word of Mouth di Era Digital

Maicih memanfaatkan kekuatan dari “digital word of mouth”. Di awal, penjualannya tidak dilakukan secara massal di toko-toko, tetapi melalui sistem penjualan terbatas oleh “Jenderal Maicih” reseller yang hanya bisa dihubungi melalui Twitter.

2. Membentuk Komunitas Lewat Twitter

Sebelum Instagram sepopuler sekarang, Maicih aktif membangun komunikasi dua arah di Twitter. Akun Twitter @infomaicih menjadi pusat informasi mengenai lokasi “gerilya” para jenderal yang menjual keripik.

3. Strategi Kelangkaan dan Eksklusivitas

Alih-alih dijual bebas, Maicih menggunakan strategi kelangkaan. Tidak semua orang bisa langsung beli. Harus tahu lokasi jenderalnya, dan harus cepat sebelum kehabisan.

4. Menciptakan Cerita di Balik Produk

Nama “Maicih”, sosok “jenderal”, dan tingkatan level pedas 1–10 menjadi bagian dari storytelling produk.

5. Maksimalkan Konten dari Konsumen

Maicih mendorong pembeli untuk membagikan pengalaman mereka—baik itu level pedas ekstrim, “berburu jenderal”, atau sekadar unboxing.

6. Fokus pada Kota Asal untuk Membangun Loyalitas Lokal

Bandung menjadi pusat viralnya Maicih. Fokus pada satu komunitas kuat lalu meluas secara natural melalui digital network.

7. Bahasa yang Dekat dengan Anak Muda

Pemilihan kata, gaya bicara, dan tone dalam setiap postingan sangat dekat dengan gaya anak muda urban saat itu: santai, lucu, dan sedikit nyeleneh.

4. Sistem Jenderal Maicih Sebagai Inovasi Distribusi yang Unik dan Efektif

Salah satu faktor kunci kesuksesan Maicih adalah inovasi distribusinya yang out of the box melalui sistem yang dikenal dengan nama “Jenderal Maicih”. Sistem ini bukan sekadar metode distribusi tetapi juga bagian dari strategi pemasaran dan penciptaan brand experience yang khas dan melekat di benak konsumen.

Apa Itu Sistem Jenderal Maicih?

“Jenderal Maicih” adalah sebutan untuk reseller resmi Maicih yang dipilih langsung oleh pihak pusat. Mereka bertugas mendistribusikan produk Maicih secara terbatas, mobile, dan gerilya—tidak melalui toko tetap, tapi berpindah-pindah lokasi.

Inovasi di Balik Sistem Jenderal Maicih
  • Distribusi Langsung ke Konsumen
  • Jenderal Maicih menjual langsung ke konsumen melalui media sosial (terutama Twitter di awal), menginformasikan lokasi dan jam jualan mereka.
  • Tidak ada toko fisik, tidak ada sistem ritel konvensional.
Eksklusivitas dan Kelangkaan
  • Konsumen hanya bisa membeli dari jenderal-jenderal tertentu, yang membuat produk terasa langka dan eksklusif.
  • Rasa penasaran dan keinginan “mengejar” keripik menciptakan efek viral dan FOMO.
Desentralisasi dan Skala
  • Dengan memperbanyak jenderal di berbagai kota, distribusi tetap luas meski tanpa infrastruktur besar.
  • Setiap jenderal bertanggung jawab di daerahnya, mirip seperti agen independen, namun terkoordinasi secara sentral.
Keterlibatan Komunitas
  • Konsumen merasa jadi bagian dari “gerakan” atau komunitas pemburu Maicih, yang menciptakan keterikatan emosional terhadap brand

5. Ujian Bisnis Maicih Melalui Konflik Internal dan Perubahan Struktur

Kesuksesan Maicih tidak lepas dari ujian besar berupa konflik internal dan restrukturisasi bisnis di balik layar. 

Pecah Kongsi Bisnis Maicih: Ketika Tiga Saudara Memilih Jalan Berbeda

Awalnya bersatu dalam satu visi, bisnis keripik pedas Maicih justru berujung pada perpecahan keluarga pendirinya. Kisah ini bermula ketika tiga bersaudara – Dimas, Arie, dan Reza – memulai usaha kecil-kecilan dengan berjualan keliling menggunakan mobil. Transformasi digital melalui media sosial membawa mereka pada kesuksesan tak terduga, namun sekaligus menjadi awal perbedaan pandangan yang tak terdamaikan.

Dua Wajah Maicih yang Berbeda

Pasca Maicih pecah kongsi perpecahan tahun 2011, dunia bisnis menyaksikan kelahiran dua entitas Maicih yang berjalan secara paralel namun terpisah. Dimas, sang kakak, memilih jalan sendiri dengan mempertahankan logo asli Maicih yang menghadap depan melalui CV Maicih. Sementara Reza dan Arie memutuskan berinovasi dengan logo baru yang menghadap samping di bawah PT Maicih, disertai tagline “For Ichers With Love”.

Punya-Dua-Merek-Berbeda-Bisnis-Keripik-Maicih-Pecah-Kongsi.

Reza dan Arie memutuskan berinovasi dengan logo baru yang menghadap samping di bawah PT Maicih, disertai tagline “For Ichers With Love”

Keripik Pedas Maicih oleh  Reza dan Arie

Dimas, sang kakak, mempertahankan logo asli Maicih yang menghadap depan melalui CV Maicih.

Konflik yang Tak Terelakkan

Akar masalah ternyata terletak pada perbedaan prinsip bisnis yang fundamental. Dimas bersikukuh pada filosofi “quality over quantity”, sementara kedua adiknya lebih melihat peluang ekspansi besar-besaran. Perbedaan ini semakin melebar ketika upaya rekonsiliasi melalui sesepuh keluarga gagal total karena salah satu pihak menolak hadir.

Dua Strategi, Dua Kesuksesan

Menariknya, perpecahan ini justru melahirkan dua model bisnis yang sama-sama sukses. Versi Dimas memproduksi 5.000-8.000 bungkus per hari dengan fokus pada variasi produk. Sementara versi Reza dan Arie mencapai skala produksi 75.000 bungkus per minggu dengan omzet bulanan Rp4 miliar. Keduanya telah mendaftarkan merek secara legal, membuktikan bahwa perpecahan tidak selalu berarti kegagalan.

Pelajaran Berharga bagi Pelaku Bisnis

Kasus Maicih menjadi studi menarik tentang pentingnya kesepakatan hukum yang jelas sejak awal kerja sama, terutama dalam bisnis keluarga. Juga tentang bagaimana perbedaan visi bisa diolah menjadi kekuatan ketika masing-masing pihak memiliki ruang untuk berkembang sesuai keyakinannya.

Kini, konsumen Indonesia bisa menikmati dua varian Maicih dengan karakter berbeda – pilihan klasik ala Dimas atau inovasi ala Reza dan Arie.

6. Konsistensi Maicih dalam Rebranding dan Persaingan Camilan Pedas

Maicih bukan hanya pelopor tren camilan pedas di Indonesia, tetapi juga brand yang konsisten dan adaptif dalam menghadapi perubahan zaman dan persaingan yang makin ketat. Di tengah maraknya merek baru yang mencoba merebut pasar keripik pedas, Maicih tetap relevan berkat strategi rebranding yang cermat dan fokus pada identitas brand yang kuat.

Rebranding: Menyesuaikan Diri Tanpa Kehilangan Identitas

Seiring berkembangnya tren dan target market, Maicih tidak stagnan. Mereka melakukan beberapa langkah rebranding tanpa kehilangan ruh utamanya:

1. Visual Identity yang Lebih Modern

Desain kemasan terus disempurnakan: dari plastik sederhana ke kemasan yang lebih premium dan kekinian.

  • Logo Maicih tetap mempertahankan siluet “ibu-ibu” khas Sunda, tapi dengan sentuhan grafis yang lebih clean dan eye-catching.
2. Aktif di Instagram dan TikTok

Maicih tidak lagi hanya mengandalkan Twitter. Mereka hadir di platform yang lebih visual seperti Instagram dan TikTok untuk menjangkau Gen Z.

  • Konten yang dibuat meliputi challenge makan pedas, kolaborasi dengan influencer, dan behind-the-scenes pembuatan keripik.
3. Diversifikasi Produk

Dari hanya keripik singkong, Maicih merambah ke produk seperti basreng, kerupuk kulit, dan sambal botolan, tetap dalam benang merah: pedas khas Maicih.

  • Level pedas tetap jadi signature, tapi disesuaikan dengan selera pasar yang lebih luas.

Menghadapi Persaingan Camilan Pedas

Pasar camilan pedas sempat meledak setelah kesuksesan Maicih, dengan banyak brand mengikuti gaya “level pedas” dan branding berbasis karakter.

Strategi marketing Maicih untuk Tetap Unggul:

  • First Mover Advantage

Sebagai pelopor, Maicih punya tempat khusus di benak konsumen. Ini jadi kekuatan yang terus dijaga melalui storytelling brand.

  • Kualitas Produk yang Konsisten

Rasa tetap dijaga, pedas tetap nendang, dan tidak bergeser meski banyak pesaing yang menawarkan “lebih murah” atau “lebih pedas”.

  • Emotional Branding

Maicih bukan sekadar makanan, tapi pengalaman. Konsumen punya nostalgia dan cerita sendiri soal “mencari jenderal” atau mencoba level 10.

  • Kolaborasi dan Event

Maicih sering hadir di berbagai event makanan, kolaborasi dengan UMKM sukses Indonesia atau brand lokal, untuk memperluas jangkauan dan tetap relevan.

7. Ekspansi Pasar Maicih Melalui Toko Oleh Oleh dan Retail Modern

Setelah sukses membangun brand awareness lewat strategi gerilya dan sistem “Jenderal Maicih”, Maicih melangkah ke fase berikutnya:. Salah satu langkah penting dalam perjalanan bisnisnya adalah memperluas distribusi ke toko oleh-oleh dan retail modern, tanpa kehilangan nilai eksklusivitas dan ciri khasnya.

1. Keripik Maicih oleh-oleh khas Bandung: Memperkuat Citra Lokal & Produk Khas Daerah

Maicih mengambil langkah cerdas dengan masuk ke pasar toko oleh-oleh, khususnya di kota asalnya, Bandung.

Manfaatnya:

  • Memperkuat citra Maicih sebagai oleh-oleh khas Bandung.
  • Menjangkau konsumen luar kota dan wisatawan yang mencari camilan otentik lokal.
  • Meningkatkan volume penjualan tanpa perlu membuka cabang sendiri.

 

Dengan cara ini, Maicih memperluas pasar sambil tetap memegang narasi sebagai produk lokal dengan cita rasa asli Sunda.

2. Retail Modern: Menyesuaikan Diri dengan Gaya Konsumen Masa Kini

Maicih juga mulai hadir di minimarket, supermarket, dan e-commerce besar seperti:

  • Indomaret / Alfamart (khusus varian tertentu),
  • Supermarket lokal dan nasional (Transmart, Yogya, dsb),
  • Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Strategi yang digunakan:

  • Kemasan yang lebih rapi dan modern, cocok dengan display retail.
  • Produk dikurasi: hanya varian best-seller yang masuk ke retail untuk menjaga kualitas dan rotasi cepat.
  • Cara Maicih jadi viral yaitu dengan penempatan produk di area strategis seperti rak camilan viral atau camilan khas Indonesia.

Tantangan & Solusi

Tantangan:

  • Kompetisi sengit dengan merek camilan besar.
  • Risiko kehilangan kesan eksklusif jika “terlalu mudah ditemukan”.

Solusi Maicih:

  • Menjaga storytelling dan karakter brand di semua channel.
  • Produk tetap dikemas dengan branding khas Maicih.
  • Strategi mix: retail untuk jangkauan massal, sosial media untuk kedekatan emosional.

Distribusi Online: Pendukung Ekspansi

Maicih juga mengoptimalkan distribusi online melalui:

  • Website resmi dan official store di marketplace,
  • Sistem reseller online dengan branding yang dikontrol,
  • Aktif di media sosial untuk menjaga engagement.

8. Perjalanan Maicih Menembus Pasar Internasional 

Dari gang-gang kota Bandung ke etalase pasar global, Maicih telah menunjukkan bahwa camilan lokal bisa mendunia. Perjalanan Maicih menembus pasar internasional bukan hanya soal ekspor makanan, tetapi juga membawa cerita, budaya, dan cita rasa Indonesia ke panggung global.

Awal Mula Ekspansi Global

Setelah sukses besar di pasar domestik sejak 2010,  Maicih ekspansi luar negeri mulai bermunculan, terutama melalui media sosial. Banyak diaspora Indonesia yang rindu rasa pedas khas tanah air, menjadikan Maicih sebagai camilan nostalgia.

Inilah titik awal Maicih mulai menjajaki peluang ekspor maicih go internasional.

Strategi Menembus Pasar Internasional

1. Mengikuti Pameran Produk Ekspor

Maicih aktif mengikuti pameran seperti Trade Expo Indonesia dan International Food Expo, yang mempertemukannya dengan buyer luar negeri dari Jepang, Korea Selatan, Australia, Timur Tengah, dan Eropa.

2. Kolaborasi dengan Distributor Diaspora

Maicih menggandeng distributor yang dikelola oleh WNI di luar negeri. Ini memudahkan penetrasi pasar karena mereka memahami selera dan kultur konsumennya.

3. Penyesuaian Kemasan dan Regulasi

Label produk diterjemahkan ke bahasa Inggris dan menyesuaikan standar negara tujuan (misalnya, label halal, izin BPOM luar negeri, dan sertifikat ekspor). Kemasan dibuat lebih kokoh dan tahan terhadap pengiriman jarak jauh.

4. Penjualan Melalui Marketplace Internasional

Beberapa produk Maicih tersedia di Amazon, Shopee Malaysia/Singapura, dan bahkan di toko online yang melayani pengiriman global.

Negara-Negara yang Telah Dijangkau

  • Singapura
  • Malaysia
  • Australia
  • Amerika Serikat
  • Jepang
  • Belanda (melalui komunitas Indonesia di Eropa)

Kunci Sukses Maicih di Luar Negeri

  • Cita Rasa yang Autentik

Level pedas yang khas Indonesia menjadi unique selling point yang tidak mudah ditiru brand lain.

  • Branding yang Unik dan Lokal

Nama “Maicih” dan karakter “ibu-ibu” Sunda justru menarik perhatian konsumen luar sebagai hal eksotis dan otentik.

  • Digital Marketing Global

Maicih terus memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menarik pembeli dari berbagai belahan dunia.

  • Komunitas Diaspora sebagai Duta Produk

Orang Indonesia di luar negeri menjadi ambassador alami yang memperkenalkan Maicih ke teman-teman dari negara lain.

9. Inovasi Rasa dan Kemasan Maicih untuk Menyesuaikan Tren Pasar 

Dalam dunia FMCG (Fast-Moving Consumer Goods), kemampuan untuk berinovasi adalah kunci bertahan dan berkembang. Maicih paham betul akan hal ini. Meski terkenal dengan cita rasa pedasnya yang khas, Maicih terus berinovasi—baik dari sisi rasa maupun kemasan untuk menjawab dinamika tren pasar dan selera generasi baru.

Inovasi produk Maicih : Menjaga Khas, Menambah Variasi

1. Diversifikasi Tingkat Kepedasan
  • Tetap mempertahankan sistem Level 1–10 yang jadi ciri khas Maicih.
  • Memberikan opsi untuk semua kalangan—dari pecinta pedas ekstrem hingga pemula.
2. Eksperimen dengan Varian Baru

Maicih tak hanya mengandalkan keripik singkong:

  • Basreng (Bakso Goreng) Maicih
  • Kerupuk Kulit Pedas
  • Keripik Kentang Rasa Daging Asap
  • Maicih Sambal Botolan, cocok untuk dikolaborasikan dengan makanan lain.
  • Inovasi rasa ini tidak hanya mengikuti tren camilan viral, tapi juga memperluas segmen pasar yang bisa dijangkau.
3. Rasa Kolaboratif & Musiman
  • Edisi khusus, seperti rasa pedas-rendang atau pedas-kari, untuk merespons tren kuliner nasional.
  • Kolaborasi dengan brand F&B atau influencer untuk menciptakan varian eksklusif.

Inovasi Kemasan: Dari Sederhana ke Premium dan Praktis

1. Kemasan Ramah Lingkungan dan Estetik
  • Maicih mulai memperkenalkan kemasan yang lebih sustainable (misal: plastik biodegradable).
  • Desain yang estetik dan cocok untuk generasi Instagram & TikTok.
2. Kemasan Ukuran Mini & Travel Friendly
  • Ukuran kecil untuk “snack on the go” cocok untuk konsumen aktif, pelajar, atau pekerja kantoran.
  • Cocok juga sebagai isi hampers atau oleh-oleh dalam bentuk bundling.
3. Kemasan Ziplock & Box Eksklusif
  • Untuk produk premium, Maicih menyediakan kemasan ziplock agar isi tetap renyah setelah dibuka.
  • Gift box atau paket bundling edisi terbatas untuk hari raya atau event khusus.

Menyesuaikan dengan Tren Pasar

Insight Konsumen yang Direspons Maicih:

  • Kesehatan & lifestyle: hadir dengan varian yang tidak terlalu berminyak atau bebas MSG.
  • Estetika & kekinian: desain kemasan mengikuti tren warna dan visual yang digemari anak muda.
  • Personalisasi: Maicih kerap merespons permintaan netizen lewat media sosial, membuat rasa berdasarkan voting atau feedback langsung.

Komunikasi Inovasi ke Pasar

  • Semua inovasi rasa dan kemasan disampaikan secara kreatif melalui Instagram Reels, TikTok, dan campaign digital.
  • Melibatkan influencer dan komunitas pedas untuk unboxing dan review, menciptakan efek viral alami.

10. Keberhasilan Maicih Menjadi Bukti Produk Lokal Bisa Mendunia

Maicih bukan sekadar keripik pedas ia adalah simbol keripik pedas Indonesia produk lokal bisa mendunia jika dibangun dengan karakter kuat, strategi cerdas, dan keberanian berinovasi. Dari warung kecil di Bandung hingga rak toko di luar negeri, Maicih membuktikan bahwa produk khas Indonesia bisa bersaing di pasar global tanpa kehilangan identitasnya.

Dari Lokal ke Global: Perjalanan yang Menginspirasi

Awalnya, Maicih hadir sebagai camilan rumahan yang dijual dengan sistem distribusi unik melalui para “Jenderal”. Tapi lewat kekuatan media sosial, storytelling yang konsisten, dan rasa otentik, Maicih menjelma menjadi brand nasional bahkan internasional.

Kini, Maicih telah hadir di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Jepang, hingga Amerika Serikat, memperkenalkan rasa pedas khas Indonesia ke lidah dunia.

Faktor Kunci Kesuksesan Maicih

1. Identitas Brand yang Kuat
  • Nama “Maicih” dan persona “ibu-ibu galak tapi sayang anak” jadi simbol yang melekat di benak konsumen.
  • Gaya komunikasi yang khas: nyentrik, santai, dan membumi.
2. Kreativitas dalam Distribusi & Promosi
  • Mengandalkan buzz dari mulut ke mulut dan sosial media.
  • Distribusi sistem “Jenderal” jadi strategi unik yang menciptakan kelangkaan dan rasa penasaran.
3. Inovasi Berkelanjutan
  • Maicih terus menghadirkan varian rasa baru dan kemasan modern.
  • Berani mengikuti tren tanpa mengorbankan karakter aslinya.
4. Responsif terhadap Pasar
  • Menyesuaikan strategi untuk pasar luar negeri: dari kemasan, regulasi, hingga rasa.
  • Menggandeng distributor diaspora dan membuka jalur e-commerce internasional.

Ingin Bisnis Anda Legal dan Bebas Kendala?

Jangan biarkan urusan legalitas menghambat pertumbuhan bisnis Anda! Dengan Legalyn, pengurusan izin usaha menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Kami siap membantu Anda dalam:

  1. Pendirian PT, CV, dan PMA
  2. Pembuatan SBUJK, ISO, & Sertifikasi Usaha
  3. Pendaftaran Merek & HAKI
  4. Virtual Office & Dokumen Legal Lainnya

Pastikan Bisnis Anda Berjalan dengan Legalitas yang Tepat! 

Konsultasi Gratis sekarang dengan tim kami! Klik disini untuk memulai.

Legalyn – Solusi Bisnis Legal!

Konsultasikan dengan Kami untuk informasi lebih lanjut
Form Whatsapp