Tender kelistrikan adalah proses pengadaan barang dan jasa yang melibatkan penyediaan berbagai kebutuhan terkait kelistrikan, baik itu untuk pembangunan, pemeliharaan, atau pengadaan peralatan kelistrikan. Proyek ini bisa melibatkan instalasi sistem kelistrikan baru, pemeliharaan, maupun upgrade sistem kelistrikan yang sudah ada. Berikut adalah beberapa syarat umum yang perlu dipenuhi dalam tender kelistrikan:
1. Dokumen Administrasi
Dokumen administrasi adalah syarat dasar dalam setiap proses tender. Berikut beberapa dokumen yang umumnya diperlukan:
-
Surat Izin Usaha yang menunjukkan legalitas perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan.
-
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan sebagai bukti kewajiban perpajakan.
-
Akta Pendirian Perusahaan yang telah disahkan, untuk menunjukkan legalitas entitas usaha.
-
Surat Keterangan Domisili Perusahaan, sebagai bukti bahwa perusahaan beroperasi di wilayah yang sah.
-
Bukti Pengalaman Pekerjaan serupa yang menunjukkan track record perusahaan dalam proyek kelistrikan.
2. Persyaratan Teknis
-
Spesifikasi Peralatan: Peserta tender perlu menunjukkan bahwa mereka memiliki atau dapat menyediakan peralatan kelistrikan yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam dokumen tender.
-
Tenaga Kerja Terampil: Dokumen yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki tenaga ahli yang berkompeten dan bersertifikat untuk pekerjaan kelistrikan.
-
Rencana Kerja: Merupakan rincian tentang bagaimana proyek kelistrikan akan dilaksanakan, termasuk waktu pelaksanaan, tahapan pekerjaan, serta metode yang akan digunakan untuk memastikan hasil sesuai dengan standar yang ditetapkan.
-
Jaminan Kualitas: Menyediakan informasi terkait prosedur pengujian dan jaminan kualitas yang akan diterapkan selama pelaksanaan proyek.
3. Kualifikasi Keuangan
Tender kelistrikan sering kali membutuhkan peserta untuk menunjukkan kapasitas keuangan mereka untuk menangani proyek tersebut:
-
Laporan Keuangan: Laporan keuangan tahunan atau audit terbaru sebagai bukti kemampuan keuangan perusahaan.
-
Surat Pernyataan Kelayakan Keuangan: Surat yang menunjukkan bahwa perusahaan dapat menyelesaikan proyek sesuai anggaran yang ditetapkan dalam tender.
4. Bukti Kepatuhan terhadap Regulasi
-
Sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Dalam proyek kelistrikan, keselamatan adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menunjukkan bahwa mereka mematuhi standar keselamatan kerja yang berlaku.
-
Sertifikat ISO: Beberapa proyek tender kelistrikan membutuhkan perusahaan yang memiliki sertifikasi ISO, seperti ISO 9001 (manajemen mutu) atau ISO 14001 (manajemen lingkungan).
5. Jaminan Tender
Sebagai bentuk jaminan bahwa peserta tender serius dalam mengikuti proses tender, biasanya diminta untuk menyertakan jaminan tender berupa uang muka atau bank garansi. Jaminan ini akan dikembalikan jika perusahaan tidak terpilih atau apabila mereka memenangkan tender dan menandatangani kontrak.
6. Batas Waktu Penyampaian
Perusahaan yang mengikuti tender kelistrikan harus mematuhi batas waktu pengumpulan dokumen dan pengajuan proposal. Keterlambatan dalam penyampaian dokumen dapat mengakibatkan gugurnya partisipasi dalam tender.
7. Metode Evaluasi Tender
Tender kelistrikan sering menggunakan dua metode utama untuk evaluasi proposal:
-
Evaluasi Administratif: Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen administrasi yang diajukan.
-
Evaluasi Teknis dan Keuangan: Membandingkan kemampuan teknis perusahaan dengan penawaran harga yang diajukan untuk menentukan siapa yang dapat menawarkan solusi terbaik.
8. Pengalaman Proyek Terkait
Beberapa tender mengharuskan peserta untuk memiliki pengalaman dalam proyek kelistrikan serupa. Pengalaman ini biasanya akan dievaluasi berdasarkan jumlah proyek yang sudah diselesaikan, ukuran proyek, serta tingkat kesulitan teknis yang dihadapi.
9. Kemampuan untuk Menyelesaikan Proyek Tepat Waktu
Kecepatan dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan proyek adalah faktor penting yang akan dipertimbangkan dalam proses tender. Peserta harus menunjukkan rencana kerja yang mencakup waktu pelaksanaan yang jelas serta sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan proyek sesuai jadwal yang ditetapkan.