Dunia konstruksi adalah industri yang penuh tantangan, namun juga menawarkan peluang yang sangat menguntungkan bagi mereka yang siap terjun ke dalamnya. Tak sedikit orang yang memutuskan untuk beralih karier ke sektor ini, bahkan meski tanpa pengalaman sebelumnya. Apakah kamu salah satunya? Jika iya, tidak perlu khawatir, karena dengan persiapan yang tepat, kamu bisa sukses di dunia konstruksi!

Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah yang bisa kamu ikuti, mulai dari memahami jenis usaha konstruksi hingga mengurus izin yang diperlukan.

1. Pahami Jenis Usaha Konstruksi yang Tersedia

Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia konstruksi, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memahami berbagai jenis usaha konstruksi yang bisa dipilih. Di Indonesia, sektor konstruksi terbagi menjadi tiga jenis utama usaha:

  • Kontraktor Sebagai kontraktor, peranmu adalah melaksanakan proyek konstruksi sesuai dengan kontrak yang disepakati. Kamu akan bertanggung jawab atas pelaksanaan, pengawasan, dan penyelesaian proyek.
  • Konsultan Jika kamu lebih tertarik pada bidang perencanaan dan pengawasan, menjadi konsultan konstruksi bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebagai konsultan, tugasmu adalah memberikan saran teknis, merancang bangunan, atau mengawasi jalannya proyek.
  • Jasa Terintegrasi (EPC) Engineering, Procurement, and Construction (EPC) adalah perusahaan yang mengelola seluruh proses proyek konstruksi, mulai dari desain hingga pelaksanaan. Jenis usaha ini cocok bagi mereka yang memiliki kemampuan manajerial tinggi dan ingin menangani proyek besar secara keseluruhan.

Menentukan jenis usaha yang sesuai dengan keahlian dan minatmu akan membantumu fokus dan mempersiapkan langkah selanjutnya.

2. Tidak Punya Pengalaman? Tidak Masalah! Bangun Networking dan Akses Proyek

Tidak punya pengalaman langsung di dunia konstruksi bukanlah halangan. Banyak orang yang berhasil merintis usaha konstruksi meskipun mereka baru terjun ke industri ini. Kunci utamanya adalah membangun networking yang kuat dan rajin mencari informasi tentang proyek-proyek yang sedang berlangsung.

  • Bangun Koneksi Mulailah dengan membangun relasi dengan orang-orang di industri konstruksi. Kamu bisa bergabung dengan komunitas, hadir di acara atau seminar, dan tentu saja, memanfaatkan media sosial untuk berkenalan dengan para profesional di bidang ini.
  • Cari Proyek Lewat Teman atau Perusahaan Jangan ragu untuk bertanya kepada teman atau kolega yang sudah berpengalaman tentang peluang proyek konstruksi yang tersedia. Kamu juga bisa mencari proyek-proyek dari perusahaan swasta atau BUMN yang biasanya membuka tender.

3. Pahami Legalitas dan Perizinan yang Dibutuhkan

Salah satu aspek penting dalam menjalankan usaha konstruksi adalah memahami peraturan dan perizinan yang berlaku. Di Indonesia, ada beberapa izin yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan konstruksi, antara lain:

  • SKK Konstruksi (Surat Keterangan Kualifikasi) SKK Konstruksi adalah izin operasional yang wajib dimiliki oleh kontraktor. SKK ini menunjukkan bahwa perusahaan kamu telah memenuhi persyaratan dan kualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
  • SBUJK (Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi) SBUJK adalah sertifikat yang diberikan kepada badan usaha yang terdaftar dan memenuhi kualifikasi tertentu di bidang konstruksi. Sertifikat ini harus diperbarui secara berkala.

Penting untuk menyinkronkan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang tercantum dalam akta perusahaan dengan KBLI yang terdaftar di NIB (Nomor Induk Berusaha). Pastikan juga bahwa semua izin dan sertifikatmu selalu terupdate, seperti SBUJK dan SKK Konstruksi yang memiliki masa berlaku.

4. Modal dan Tenaga Ahli: Kunci Sukses di Dunia Konstruksi

Untuk menjalankan usaha konstruksi, kamu akan membutuhkan modal disetor yang tercantum dalam akta perusahaan. Modal ini akan menentukan tingkat kualifikasi perusahaanmu dan nilai proyek yang dapat kamu ambil. Semakin besar modal disetor, semakin besar pula nilai proyek yang bisa dikerjakan.

Selain modal, kamu juga perlu memastikan bahwa perusahaanmu memiliki tenaga ahli yang sesuai dengan bidang konstruksi yang dijalankan. Setiap jenis pekerjaan konstruksi umumnya memerlukan tenaga ahli dengan kualifikasi tertentu. Misalnya, jika kamu bergerak di bidang konstruksi bangunan, maka kamu harus memiliki tenaga ahli teknik sipil yang berkompeten.

5. Update Sertifikat dan Izin secara Berkala

Industri konstruksi sangat bergantung pada regulasi dan standar keselamatan. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui sertifikat yang kamu miliki, seperti SBUJK dan SKK Konstruksi. Jika sudah melewati masa berlaku, segera perbarui izin-izin tersebut agar tidak mengganggu operasional perusahaan dan kelancaran proyek.

Dengan memiliki izin yang sah dan dikelola dengan baik, perusahaan konstruksi kamu akan lebih mudah mendapatkan proyek besar dan dipercaya oleh klien.

6. Konsultasi dan Bantuan Profesional

Jika kamu merasa bingung atau kesulitan dalam mengurus izin atau persyaratan lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konsultan yang berpengalaman di bidang pengurusan izin konstruksi. Beberapa konsultan bahkan menawarkan layanan konsultasi gratis untuk membantu kamu memahami dan melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan.

Konsultasikan dengan Kami untuk informasi lebih lanjut
Form Whatsapp