Memulai bisnis sendiri adalah impian banyak orang. Selain memberikan kebebasan finansial, memiliki usaha sendiri juga membuka peluang untuk berkembang dan berinovasi. Namun, sebelum bisa menjalankan bisnis, ada beberapa langkah penting yang harus dilalui dalam proses pendirian perusahaan. Proses ini tidak hanya sekadar mendaftarkan nama usaha, tetapi juga mencakup legalitas, perizinan, hingga persiapan operasional agar bisnis dapat berjalan lancar.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah pendirian perusahaan secara detail agar kamu bisa memahami dan mengikuti prosesnya dengan mudah.

1. Menentukan Jenis Badan Usaha

Langkah pertama dalam mendirikan perusahaan adalah menentukan jenis badan usaha yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Di Indonesia, ada beberapa jenis badan usaha yang umum dipilih, di antaranya:

  • PT Perorangan: Cocok untuk bisnis kecil yang hanya dimiliki oleh satu orang. Prosesnya lebih sederhana dibandingkan PT biasa.
  • PT (Perseroan Terbatas): Bentuk badan usaha yang memiliki pemisahan antara aset pribadi dan perusahaan. Cocok untuk bisnis yang lebih besar.
  • CV (Commanditaire Vennootschap): Usaha yang dikelola oleh lebih dari satu orang dengan peran sebagai sekutu aktif dan pasif.
  • Firma: Bentuk usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih dengan tanggung jawab bersama.
  • UD (Usaha Dagang): Jenis usaha yang lebih sederhana, biasanya dimiliki oleh satu orang.

Pemilihan badan usaha sangat penting karena akan menentukan hak dan kewajiban hukum, pajak, serta potensi pertumbuhan bisnis ke depan.

2. Mempersiapkan Dokumen Persyaratan

Setelah memilih jenis badan usaha, langkah berikutnya adalah menyiapkan dokumen yang diperlukan. Dokumen ini berbeda tergantung dari jenis usaha yang dipilih. Untuk PT, dokumen yang umum diperlukan meliputi:

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemilik
  • Alamat usaha yang jelas
  • Struktur kepemilikan dan susunan pengurus
  • Modal awal usaha
  • Nama perusahaan dan bidang usaha yang dijalankan

Persiapan dokumen yang lengkap dan akurat sangat membantu dalam mempercepat proses pendirian.

3. Pembuatan Akta Pendirian Perusahaan

Setelah semua dokumen siap, langkah selanjutnya adalah membuat Akta Pendirian Perusahaan melalui notaris. Akta ini menjadi dasar hukum pendirian bisnis dan harus memuat informasi berikut:

  • Nama perusahaan
  • Tujuan dan bidang usaha
  • Modal dasar dan modal disetor
  • Susunan pengurus dan pemilik saham
  • Ketentuan mengenai operasional perusahaan

Setelah akta pendirian dibuat, notaris akan mendaftarkan perusahaan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) Pengesahan sebagai badan hukum.

4. Mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB)

Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah identitas perusahaan yang dikeluarkan oleh sistem Online Single Submission (OSS). NIB berfungsi sebagai tanda bahwa perusahaan telah resmi terdaftar dan berhak untuk menjalankan usaha. Selain itu, NIB juga sering digunakan sebagai pengganti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Untuk mendapatkan NIB, berikut langkah-langkahnya:

  1. Daftar akun di sistem OSS (oss.go.id)
  2. Masukkan data perusahaan sesuai dengan akta pendirian
  3. Unggah dokumen yang diperlukan
  4. Setelah diverifikasi, sistem OSS akan mengeluarkan NIB secara otomatis

5. Pendaftaran NPWP Perusahaan

Setiap bisnis wajib memiliki NPWP perusahaan untuk keperluan administrasi perpajakan. Pendaftaran NPWP dilakukan di Kantor Pajak sesuai dengan domisili usaha. Beberapa dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran NPWP perusahaan antara lain:

  • Fotokopi akta pendirian
  • Fotokopi NIB
  • KTP dan NPWP pemilik atau direktur utama
  • Surat keterangan domisili usaha

Dengan memiliki NPWP perusahaan, bisnis dapat menjalankan kewajiban perpajakan dengan baik, seperti membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

6. Mengurus Izin Usaha dan Sertifikasi Tambahan

Setelah memiliki NIB dan NPWP, langkah berikutnya adalah mengurus izin usaha yang sesuai dengan bidang bisnis yang dijalankan. Beberapa izin usaha yang mungkin diperlukan antara lain:

  • Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) untuk bisnis skala kecil
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB) jika bisnis beroperasi di lokasi tertentu
  • Sertifikasi ISO untuk memastikan standar kualitas produk atau layanan
  • Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) jika diperlukan oleh pihak tertentu
  • SBUJK (Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi) bagi usaha yang bergerak di bidang konstruksi

Memastikan bisnis memiliki izin yang lengkap akan menghindarkan dari risiko hukum dan memperlancar operasional.

7. Membuka Rekening Bank Perusahaan

Setelah semua izin selesai, langkah selanjutnya adalah membuka rekening bank atas nama perusahaan. Rekening ini penting untuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, serta memudahkan transaksi dengan pelanggan dan mitra bisnis. Beberapa dokumen yang biasanya diperlukan untuk membuka rekening bisnis antara lain:

  • Akta pendirian
  • SK Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM
  • NPWP perusahaan
  • NIB
  • KTP pemilik atau direktur

Dengan rekening bank perusahaan, pengelolaan keuangan bisnis menjadi lebih profesional dan transparan.

8. Menyusun Struktur Organisasi dan SDM

Jika bisnis mulai berkembang, maka penting untuk menyusun struktur organisasi dan merekrut tenaga kerja yang kompeten. Beberapa langkah dalam tahap ini meliputi:

  • Menentukan posisi kunci dalam perusahaan (CEO, Manager, Staf Keuangan, dll.)
  • Membuat kontrak kerja yang sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan
  • Menyediakan sistem penggajian dan asuransi karyawan
  • Membangun budaya kerja yang sehat dan produktif

Memiliki tim yang solid akan membantu bisnis berkembang lebih cepat dan efisien.

9. Melakukan Branding dan Pemasaran

Setelah semua aspek legalitas selesai, saatnya memperkenalkan bisnis kepada publik. Beberapa strategi branding dan pemasaran yang bisa dilakukan meliputi:

  • Membuat logo dan identitas visual bisnis
  • Membuka website dan media sosial
  • Menggunakan strategi digital marketing seperti Google Ads dan Facebook Ads
  • Mengadakan promosi atau diskon untuk menarik pelanggan

Pemasaran yang efektif akan membantu bisnis mendapatkan lebih banyak pelanggan dan meningkatkan profitabilitas.

10. Mengembangkan dan Menyesuaikan Strategi Bisnis

Pendirian perusahaan hanyalah langkah awal. Setelah bisnis berjalan, penting untuk terus mengevaluasi dan mengembangkan strategi agar tetap kompetitif. Beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Menganalisis tren pasar dan menyesuaikan produk atau layanan
  • Menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional
  • Menjalin kerja sama dengan mitra strategis
  • Memperluas jangkauan bisnis ke pasar yang lebih luas

Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat, bisnis yang didirikan dapat berkembang dengan pesat dan mencapai kesuksesan.

Kesimpulan

Mendirikan perusahaan memang membutuhkan berbagai persiapan dan langkah hukum yang harus dipenuhi. Namun, dengan mengikuti proses yang benar, bisnis bisa berjalan dengan legal, profesional, dan memiliki peluang untuk berkembang lebih besar. Jika kamu ingin mendirikan perusahaan dengan cepat dan mudah, Legalyn siap membantu dengan layanan yang terpercaya dan efisien.

Punya Kendala Dalam Pengurusan Pendirian Perusahaan? Pakai Jasa Legalyn Aja! Proses nya Cepat, Mudah dengan Tim Konsultan Hukum yang Profesional. 
Hubungi Kami Untuk Konsultasi Secara GRATIS!

WA : 08119291213 | Email : info@legalyn.id | Website: Legalyn.id | Instagram : Legalynindonesia | TikTok: Legalyn

Legalyn, Solusi Bisnis Legal. 

#Legalyn #PendirianPT #BisnisLegal #LangkahPendirianUsaha

Konsultasikan dengan Kami untuk informasi lebih lanjut
Form Whatsapp